KETIKA RATUSAN MAYAT DAN TENGKORAKTERGUSUR PROYEK JALAN TOL
sumber: mediaindonesia.com
Taman pemakaman umum (TPU) Kumpi Saribah, Grogol, Depok, pada hari Kamis (20/9), harus lenyap jadi saja hasil dari proyek jalan tol Depok-Antasari (Desari), jumlah 525 makam di TOU Luas 1.600 meter persegi itu bergeser Sekitar meteran, tempat pembongkaran makam untuk mencari pekerjaan pembangunan atau bangunan uang hala yang baru. Namun, dalam prosesnya kerap menjadi tontonan khalayak ramai.
Seseorang yang memiliki peran penting dalam pembongkaran makam Itu bernama ustadz rochmat (44), Adalah satu-statunya orang yang yang berani masuk ke makam dan mengisi jasad dalam makam, lelaki yang sehari-hari menjadi guru mengaji kata ini salah satu bagian paling penting adalah pengucapan ijab kabul dengan ahli waris sebagai tanda persetujuan Atas makam bakal dibongkar.
Marni (27), warga RT 04 RW02 yang terdaftar sebagai ahli waris makam yang ikut berpindah, membenarkan soal uang tunai tersebut. Kendati begitu marni disembelih nihilnya bantuan untuk mewujudkan selasih karena uang hanya cukup untuk menguburkan kembali jenazah keluarga yang dipindahkan.
Marni dan keluarganya juga mengeluhkan
kerja panitia yang kurang teliti dalam pendataan makam, karena saat proses
pemindahan dimulai ia mendengar kabar dari tetangganya menyebut namanya dan
ketiga saudarnya yang masih hidup terukir pada batu nisan yang disiapkan untuk
pemakaman padahal yang meniggal hanyalah bapaknya saja.
Nenah Herbana (35) memiliki
keluhan serupa dengan marni.nenah awalya berharap ada uang yang mereka terima
untuk menggelar selamatan. Namun, kompensasi hanya sebesar Rp2 juta saja.
Tanggapan saya
mengenai permasalahan sosial tersebut, seharusnya pemerintah bisa lebih lebih
teliti dalam melakukan pendataan atau pekerjaannya, karena ditakutkan akan
menimbulkan keresahan di masyarakat akibat dari kurang telitinya pemerintah
dalam melakukan pekerjaannya.
Comments
Post a Comment